Suapa sudah membudaya
Rasanya hidup di negara sendiri menjadi beban dan terasa sempit, padahal aku tak berbuat apapun yang merubah kondisi saat ini. Tanya saja dirimu, kenapa dan mengapa harus kita, harus anak-anak kita yang menanggung beban. Inilah negara yang kata orang surga dunia, tapi hanya sebatas ‘kata orang’.
Telah berbulan bulan kita telah lelah mendengar berita kasus suap yang bertubi tubi hingga tiada penyelesaian dan akhir yang memalukan. Siapa salah? Bukan salahku dan anak-anakku, tanya diri Anda sendiri yang sudah tahu tanpa perlu panjang lebar menjelaskannya. Ah, ini kan hanya tulisan apalagi terlihat seperti bentuk protes terhadap pemerintah. Tidak juga, bahkan saya juga kesal dengan mereka yang menyebut dirinya ‘bukan PNS‘ tapi kelakuan tak jauh beda dengan realita kasus suap.
Suap Aku
Tak di ucapkan tapi seperti mengatakan, ini biasa dan Anda akan terbiasa. Oh, begitukah? Ya, kami yang memiliki penghasilan berkecukupan hingga keadaan yang menggoda kami agar di suap. Tak hanya dalam merekrut karyawan, bahkan hal kecil sekalipun seperti satpam yang tak akan membuka pintu gerbang sebelum supir truk memberi suap.
Apakah Anda memiliki anak kecil yang masih polos dan lugu? Terkadang dengan tanpa sengaja memberinya sebatang coklat untuk menyimpan rahasia, ini juga suap tapi bukan kasus suap. Atau kakak Anda tahu rahasia kecil yang tak patut diketahui orang tua hingga harus membelikannya handphone? Suap tak mengenal pangkat, martabat, dan tempat. Suap ada dimana mana dan bahkan Anda tak menyadarinya ketika harus memberikan kepada adik dan pembantu di rumah pacar Anda
Suap Atau Hadiah
Membedakan antara suap dan hadiah bagi saya cukup sulit. Ketika diberi hadiah oleh seseorang yang benar-benar mengharapkan bantuan Anda, terasa sulitkah menolaknya dengan atas nama hadiah? Ini bukan suap dan diterima dengan harapan adanya balasan yang menyenangkan. Bagaimana menurut Anda? Jangan hanya bicara, bersuara selayaknya kita bersih padahal suap itu tak sadar kita lakukan sehari hari. Atau malah suara yang dilontarkan kepada pemerintah hasil dari suap atau mengharap suap?
Ini bukan protes, ini bukan keluhan yang menuntut bayaran saat mengurus KTP. Ini hanya cermin yang selayaknya kita pandang, bahwa suap sudah menjadi kebiasaan sehari hari.
HINDARI TERIMA SUAP BOLEH TERIMA HADIAH KARENA PRESTASI
BalasHapus