|     Analisis Posisi   Hilal Awal Dzulhijjah 1433 H (8/10)   |    
|     Senin, 08 Oktober 2012 13:19   |   
   Analisis Posisi Hilal Awal Dzulhijjah 1433 HSumber : Keputusan Temu Kerja Evaluasi Hisab Rukyat Departemen Agama RI Tahun 2010Jakarta | Badilag.net Saat ibadah haji sudah semakin dekat, Para   jamaah haji dari berbagai penjuru dunia, termasuk dari Indonesia sudah mulai   berdatangan di kota suci Makkah Al-Mukarramah dan Madinah Al-Munawwarah. Bagi ummat Islam yang tidak menjalankan ibadah   haji, tentu ada berbagai ibadah sunnah yang dapat dilakukan seperti puasa   ‘Arafah, menyembelih hewan qurban, takbir, tahmid dan sebagainya. Untuk dapat melaksanakan ibadah-ibadah tersebut dengan baik tentu perlu   mengetahui kapan saatnya ibadah-ibadah tersebut dilakukan.Dalam kitab Fiqh Sunnah dinyatakan bahwa   kesepakatan ulama wukuf dipadang Arafah itu dilakukan pada tanggal 9   Dzulhijjah dan Yaumu Al-Nahr dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah, seperti   dapat di lihat dalam kutipan berikut ini : وقت   الوقوف: يرى جمهور العلماءأن وقت الوقوف يبتدئ من زوال اليوم التاسع [1])   إلى طلوع فجر يوم العاشر.فقه السنة - (ج 1/ ص 719( Artinya : Diriwayatkan, (menurut) Jumhur   Ulama bahwa waktu wukuf dimulai dari waktu zuhur hari kesembilan sampai   terbit fajar hari kesepuluh (bulan Dzulhijjah)- (Fiqh Sunnah juz 1   hlm.719). Karena keterbatasan ilmunya, penulis belum   menemukan hadits yang menentukan tanggal berapa seharusnya shalat idul Adl-ha   itu di laksanakan. Apakah shalat ‘Id itu dilaksanakan pada tanggal 10   Dzulhijjah atau setelah jamaah haji menyelesaikan wukufnya di padang Arafah. Untuk mengetahui kapan wukuf di Arafah atau   tanggal 10 Dzulhijjah tentu harus diketahui terlebih dahulu kapan tanggal   satunya, dan tidak tertutup kemungkinan tanggal 10 Dzulhijjah di Indonesia   berbeda waktunya dengan di Saudi Arabia. Dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 189   tercantum sebagai berikut : يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْأَهِلَّةِ   قُلْ هِيَ مَوَاقِيتُ   لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ...   َ)البقرة(189    Artinya “Mereka bertanya kepadamu tentang   bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi   manusia dan (bagi ibadat) haji; ... (Al-Baqarah 189) Menurut ayat Al-Quran tersebut tanda waktu bagi   manusia dan ibadah haji itu adalah bulan sabit atau hilal. Atau dengan kata   lain untuk mengetahui kapan terjadi tanggal 1 Dzulhijjah itu perlu diketahui   bagaimana posisi hilal pada awal bulan itu. Menurut perhitungan (hisab) Ijtimak akhir bulan   Dzulqa’dah terjadi pada hari Senin tanggal 29 Dzulqa’dah 1433H yang   bertepatan dengan tanggal 15 Oktober 2012  sekitar jam 19:02 WIB (ba’da   ghurub). Jadi pada saat ghurub (maghrib) tanggal 15 Oktober 2012 itu belum   terjadi ijtimak, dan ketinggian hilal waktu itu di Pelabuhan Ratu Sukabumi   adalah sekitar -2o 27’ 42” (dibawah ufuk). Artinya pada saat   matahari terbenam hilal sudah terbenam lebih dahulu. [1])Menurut   mazhab Hanbali mulai terbit fajar hari kesembilan sampai fajar yaum al-nahr   (haripenyembelihan Karena permulaan hari/tanggal dalam bulan   Qamariah dimulai saat maghrib maka ‘malam Selasa’ itu belum tanggal 1 bulan   baru (Dzulhijjah), tetapi masih termasuk akhir bulan Dzulqa’dah 1433H   (tanggal 30). Dengan kata lain bulab Dzulqa’dah 1433H di-istikmal-kan   (disempurnakan menjadi 30 hari). Oleh karena itu tanggal 1 Dzulhijjah 1433H   akan jatuh pada hari Rabu tanggal 17 Oktober 2012, sehingga tanggal 10   Dzulhijjah 1433H akan terjadi pada hari Jum’at tanggal 26 Oktober 2012. Pada Selasa malam saat matahari terbenam   tanggal 16 Oktober 2012 (30 Dzulqa’dah 1433H), tinggi hilal di Indonesia   sudah sekitar 11o 15’ 7”. Bagaimana di Saudi Arabia...? Karena pelaksanaan ibadah haji itu di Mekkah   (Saudi Arabia), maka pelaksanaan ibadah-ibadah bagi ummat Islam yang tidak   melaksanakan ibadah haji, khususnya di Indonesia perlu dibandingkan dengan   keadaan di Saudi Arabia. Bagaimana di Sudi Arabia...? Karena pelaksanaan ibadah haji itu di Mekkah   (Saudi Arabia), maka pelaksanaan ibadah-ibadah bagi ummat Islam yang tidak   melaksanakan ibadah haji, khususnya di Indonesia perlu dibandingkan dengan   keadaan di Saudi Arabia. GARIS KETINGGIAN HILAL 00 MENJELANG AWAL BULAN   ZULHIJAH 1433 H  Ijtimak : Senin, 15 Oktober 2012,   Pukul 19:02 WIB Sumber : Keputusan Temu Kerja   Evaluasi Hisab Rukyat Departemen Agama RI Tahun 2010 Kalau kita perhatikan Garis Ketinggian Hilal 00   menjelang awal bulan Zulhijah 1433 H di atas, tampak bawa ketingian hilal di   sana pada tanggal 15 Oktober 2012 sekitar -1,5o. Oleh karena itu   besar kemungkinan disana juga akan istikmal, dan sama dengan di Indonesia, 1   Dzulhijjah 1433H akan jatuh pada hari Rabu tanggal 17 Oktober 2012, sehingga   wukuf di Arafah pada hari Kamis 25 Oktober 2012 dan Idul Adl-ha 10 Dzulhijjah   1433H akan terjadi pada hari Jum’at tanggal 26 Oktober 2012. Tetapi tidak tertutup kemungkinan pemerintan   Saudi Arabia akan menentukan tanggal 1 Dzulhijjah yang berbeda dengan hasi   perhitungan (hisab) tersebut di atas. Bagaimana   kalau hal itu terjadi...? Sebagaimana   kita ketahui, sudah sering terjadi perbedaan penetapan tanggal  1   Dzulhijjah antara Saudi  Arabia dengan Indonesia, pemerintah beserta   sebagian besar ulama menetapkan waktu ibadah disesuaikan dengan waktu di   Indonesia, tidak mengikuti waktu Saudi Arabia. Demikian   juga Iedul Adl-ha di Indonesia mengikut waktu di Indonesia, tidak mengikuti   waktu Saudi Arabia, walaupun ada juga sebagian kecil ummat Islam di Indonesia   yang mengikuti Saudi Arabia,mereka ini shalat idul Adl-ha pada hari yang sama   dengan Sudi Arabia, walaupun waktunya tentu lebih dahulu 4 jam dari Saudi   Arabia. Di Jakarta Shalat Idul Adl-ha jam 7.00 pagi,  padahal yang   diikuti (Mekah) belum shalat ‘ied, karena masih jam 3 malam , dan jamaah haji   belum selesai mekasanakan wukuf di padang Arafah. Wallahu a’lam...  |   
