Powered By Blogger

SETUJUKAH GUBERNUR KE BAWAH DIPILIH DPRD

belajar sadar diri terhadap aturan hukum Tuhan m,aupun Negara

Senin, 02 November 2009

Kerukunan Antar Umat Beragama

* View
* clicks

Posted March 18th, 2008 by red_ha_87

* Agama

I. Ukhuwah Islamiyah

I.1. Pengertian

“Ukhuwah” berasal dari kata dasar “akhu” yang berarti saudara, teman, sahabat, kata “ukhuwah” sebagai kata jadian dan mempunyai pengertian atau menjadi kata benda abstrak persaudaraan, persahabatan, dan dapat pula berarti pergaulan. Sedangkan “Islamiyah” berasal dari kata “Islam” yang dalam hal ini memberi / menjadi sifat dari “ukhuwah”, sehingga jika dipadukan antara kata “ukhuwah” dan “Islamiyah” akan berarti persaudaraan islam atau pergaulan secara / menurut islam.

Dapat dikatakan bahwa pengertian Ukhuwah Islamiyah adalah gambaran tentang hubungan antara orang-orang Islam sebagai satu ikatan persaudaran, dimana antara yang satu dengan yang lainnya seakan-akan berada dalam satu ikatan. Dalam beberapa nash disebut seperti:
“tidak beriman seorang kaum sehingga mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri”

Kemudian ada pula hadits yang mengatakan bahwa hubungan persahabatan antara sesama Islam dalam menjalin Ukhuwah Islamiyah yang berarti bahwa antara umat Islam itu laksana satu tubuh, apabila sakit salah satu anggota badan itu, maka seluruh badan akan merasakan sakitnya. Dikatakan juga bahwa umat muslim itu bagaikan suatu bangunan yang saling menunjang satu sama lainnya.

I.2. Pelaksanaan Ukhuwah Islamiyah

Ukhuwah Islamiyah menjadi aktual, bila dihubungkan dengan masalah solidaritas sosial. Bagi umat Islam, Ukhuwah Islamiyah adalah sesuatu yang masyru’ artinya diperintahkan oleh agama.

Kata persatuan, kesatuan, kerukunan, dan solidaritas akan terasa lebih tinggi bobotnya bila disebut dengan Ukhuwah. Apalagi bila kata “Ukhuwah” dirangkaikan dengan kata “Islamiyah”, maka ia akan menggambarkan satu bentuk dasar (elementer) yakni persaudaraan Islam yangmerupakan potensi yang objektif. Ibadah-ibadah seperti zakat, sedekah, dan lain-lain mempunyai hubungan konseptual denga cita Ukhuwah Islamiyah. Ukhuwah Islamiyah itu sendiri bukanlah tujuan, Ukhuwah Islamiyah adalah realisasi dari iman.

Dengan Ukhuwah Islamiyah kehidupan bersama menurut setiap anggota masyarakat untuk melihat kepentingan bersama, dan kepentingan bersama itu terbentuk karena menjunjung perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, inilah sebuah prinsip yang sama. Maka Ukhuwah seperti inilah yang memperkuat persatuan dan kesatuan yang menjelmakan kerukunan hidup umat dan bangsa, juga untuk kemajuan agama, negara, dan kemanusiaan.

Ukhuwah Islamiyah bukan buatan manusia, tetapi dari Al-Qur’an. Hidup berukhuwah adalah tuntutan akhlak islam, yang dengan akhlak ini melahirkan manusia sosial dalam arti seluas-luasnya, dan dalam arti sosial ini pula manusia dapat menemukan pikiran dalam pergaulan hidup, dapat membawa dirinya dalam masyarakat serta menjadikan masyarakat bidang kegiatannya, untuk hidup bersamadan kepentingan bersama.

Orang-orang yang mempunyai rasa ukhuwah Islamiyah yang tinggi mampu menilai dan menghargai setiap pendirian dan dapat pula mempertimbangkan antara maslahat pribadi dan maslahat umum. Maka berangsur-angsur anggota masyarakat diselamatkan dari sifat egoisme dan sifat-sifat negatif lainnya.

Masalah ini akan terasa lebih urgen lagi, bila dikaitkan dengan pembangunan. Pembangunan adalah pembaharuan, maka perubahan sosial merupakan proses kemasyarakatanyang berjalan terus menerus. Sedangkan sifat mental umat kadang-kadang perkembangan masyarakatnya. Karena itu tidak mengherankan bilaada asumsi (anggapan yang menyimpulkan perkiraan)yang menunjukan bahwa umat Islam kelihatan mempunyai kepekaan yang tinggi dalam masalah-masalah moral tetapi hampir tidak mempunyai kepekaan terhadap masalah-masalah sosial.

Dari segi “lisanul maqal” mungkin saja berbeda-beda tanggapan tetapi dari segi “lisanul hal” asumsi itu mendorong supaya lebih giat lagi menyebarkan citadan nilai-nilai ukhuwah Islamiyah ke dalam kegiatan praktek dan nyata dimulai ditumbuh suburkan dari unit masyarakat yang terkecil dan terbawah kemudian meluas dan melebar baik vertikal maupun horizontal.

Ringkasnya, realisasi makna dan hikmat Ukhuwah Islamiyah itu ditanamkan ke dalam jiwa masing-masing anggota masyarakat, kemudian dapat dijabarkan dalam hidup dan kehidupan persatuan, kesatuan dan kerukunan dengan segala ketulusikhlasan, sehingga potensi-potensi dasar seperti kepakaan moral sosial mampu berfungsi lebih lanjut dalam masyarakat.

Dari uraian-uraian diatas tampaklah bahwa ukhuwah Islamiyah itu lebih cenderung untuk menunjukkan peranannya sebagai alat membina umatIslam secara intern. Tekanannya diletakkan kepada satu tujuan untuk memperkokoh persatuan umat Islam, atau kerukunan hubungan antara umat Islam sendiri, dapat dikatakan bahwa titik sentral Ukhuwah Islamiyah itu terletak pada kondisi yang rukun dalam tubuh umat Islam.

Tentang betapa pentingnya Ukhuwah Islamiyah menjadi motivasi kerukunan intern umat Islam tidaklah dapat dipungkiri oleh setiap insan yang beriman dan sadar akan tugas dan tanggungjawabnya. Sebagaimana disinggung di muka, kerukunan ke dalam tubuhnya sendiri merupakan keharusan di dalam memelihara stabilitasdan ketahanan nasional, sebab goyahnya stabilitas dan ketahanan nasional dapat menghambat lajunya pembangunan nasional.

Dalam hubungan ini banyak dijumpai ayat-ayat Al-Qur’an yang menekankan pentingnya kerukunan intern umat Islam, antara lain tertera dibawah ini :

?? ???????????? ???????? ??????? ????????? ?? ??? ???????????? ?? ?????????? ???????? ??????? ?????????? ???? ???????? ????????? ????????? ?????? ???????????? ?????????????? ???????????? ??????????

Artinya : “Dan berpeganglah kamu semua kepada tali (agama) Allah dan janganlah kamu bercerai berai dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuh-musuhan, maka Allah menjinakkan antara hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara” (QS. Ali Imran : 103)

?? ??? ???????? ??????????? ???????????? ?? ???????????? ???? ?????? ??? ???????? ????????????? ?? ????????? ?????? ??????? ????????
Artinya : “Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat.” (QS. Ali Imran 105)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar