Powered By Blogger

SETUJUKAH GUBERNUR KE BAWAH DIPILIH DPRD

belajar sadar diri terhadap aturan hukum Tuhan m,aupun Negara

Jumat, 11 September 2009

arnya harus anda jauhi (jika anda tidak mampu menasehati mereka) pada
tubuh kelompok/ormas Islam terbesar di Indonesia ini. Kalau ingin melihat
bagaimana rusaknya aqidah mereka, maka simak baik-baik ringkasan dibawah ini:
Aqidah Kaum Nahdliyyin
Mereka menyembah Allah ta'ala juga ber-tawasul kepada para penghuni kubur yang
mereka anggap wali Allah, misal para kyai yang berjasa membesarkan organisasi
mereka, atau walisongo yang berjasa membawa dakwah Islam di pulau jawa yang
kuburannya tersebar di berbagai kota, dan menjadikan kuburan-kuburan mereka
sebagai tempat yang keramat untuk melakukan ziarah kubur.
Bukti
Hampir dapat dipastikan pesantren atau masjid-masjid yang dimiliki basis
Nahdliyyin kita jumpai pesaharean (kuburan) para kyai, wali dan disana tempat
untuk meminta perantara (tawasul) dan mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah
ta'ala melalui wali mereka yang sudah mati, yang tidak dapat mendatangkan
manfaat.
Madzhab Kaum Nahdliyyin
Sudah tidak asing buat umat muslim ditanah air, jika dikatakan bahwa kaum
Nahdliyyin identik dengan madzhab Imam Syafi'i, namun apakah anda mengetahui
bahwa pada hakekatnya mereka menyelisihi madzhab yang dianut oleh Imam Syafi'i
rahimahullah.
Bukti
Coba tanyakan para kaum Nahdliyyin dan minta dalilnya:

Bagaimana hukum memotong (memelihara) jenggot bagi seorang mukmin pada
madzhab syafi'i ?
Bagaimana hukum ber-hijab (jilbab) bagi seorang wanita muslimah pada madzhab
syafi'i ?
Bagaimana hukum tahlilan dan selamatan menurut madzhab Syafi'i ?
Bagaimana hukum membaca (menetapkap) do'a qunut setiap sholat subuh menurut
madzhab syafi'i?
Bagaimana hukum mengadakan acara Maulud Nabi (masalah ini menjadi besar
ketika pembacaan syair-syair pada maulud mengandung ke-syirikan yang luar
biasa) ?
Bagaimana hukum ber-tawasul selain kepada Allah ta'ala menurut madzhab
Syafi'i ?
Bagaimana hukum mengkultuskan makhluk melebihi Allah ta'ala menurut madzhab
Syafi'i ?
Cukuplah 7 (tujuh) pertanyaan tersebut, jika mereka mau merujuk pada kitab
madzhab Imam Syafi'i atau ulama-ulama Syafi'iyah misal kitab al-`Umm atau
al-Fatawa al-Kubra al-Fighiyah maka akan nampaklah kejahilan mereka. Belum lagi
jika kita merujuk pada 2 (dua) wahyu yang mulia al-Qur'an dan as-Sunnah. Atau
anda akan mendapatkan jawaban, "Itu hanya masalah khilafiyah, dan sudah ada
berpuluh-puluh tahun lamanya "
Jadi apakah masalah kerusakan aqidah juga masalah khilafiyah ?!?!
Mereka ber-manhaj ASWAJA = Ahlussunnah Wal Jama'ah ?
Pernyataan ini sebenarnya sudah lama dan menjadi slogan dimanapun mereka
berada, dan kita bisa temukan pengakuan para pengikut dan pengurus Nahdliyyin
yang menganggap mereka adalah ASWAJA (ahlussunnah wal jama'ah). Karena
sesungguhnya bertolak belakang dari makna ahlussunnah itu sendiri, namun
kesempatan kali ini kita tidak membahas dulu siapa sebenarnya ahlussunnah
menurut kaum nahdliyyin.
Cukuplah ringkasan diatas bagaimana mengenai aqidah dan pemahaman madzhab
menjadi bukti bahwa sebenarnya mereka telah keluar dari pengakuan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar